Di era globalisasi saat ini, handphone merupakan salah satu kebutuhan masyarakat di Indonesia. Hampir semua kalangan dari mulai anak – anak sampai orang tua saat ini memiliki dan menggunakan handphone untuk berkomunikasi. Banyaknya pengguna handphone otomatis juga membuat perusahaan provider semakin berlomba – lomba untuk menarik minat konsumen dengan memberikan promo atau program – program mulai dari gratis telpon, gratis sms, gratis internet sampai undian berhadiah. Maraknya promo yang diberikan membuat para perusahaan provider seperti INDOSAT, TELKOMSEL, AXIS, 3, XL, ESIA, FLEXI dan yg lainnya, semakin gencar untuk mengiklankan produknya dan promo yang diberikan oleh masing – masing provider tersebut. Perusahaan melakukan promosi di hampir segala media mulai dari media cetak ( majalah / Koran ) sampai media elektronik (radio , televisi ).
Hampir dari semua iklan provider kartu prabayar di Indonesia, persaingan yang ada sangatlah terlihat. hal ini dipicu dari gencarnya promo yang diberikan dari masing – masing perusahaan provider kartu prabayar tersebut. Namun saat ini hal tersebut juga membuat iklan dari masing – masing provider kartu prabayar semakin “bebas” secara tidak langsung menjatuhkan provider lain yang menjadi saingan mereka.
Contohnya pada iklan, ESIA yang menceritakan sekelompok pria berbaju dari masing – masing warna ( Merah – Telkomsel , Biru – XL , Kuning – INDOSAT ) yang mewakili dari provider kartu lain yang berusaha mencari sinyal dengan menanyakan ke pengguna dari ESIA. Disini ESIA mengklaim bahwa sinyal mereka paling kuat dan menjamin telpon yang putus akan diganti.
Contoh lain pada iklan, TELKOMSEL yang di wakili oleh seorang model yaitu Sule dan menyindir dengan kata “kecil – kecil kok tukang bohong “ yang dimaksud kepada Baim cilik model yang mewakili dari provider kartu XL.
Demikian pendapat saya mengenai iklan provider kartu prabayar yang marak beredar di berbagai media elektronik maupun cetak .
0 komentar:
Posting Komentar